Setiap saat, kita berinteraksi dengan benda-benda di sekitar kita  seperti udara, air, dan bangunan. Benda-benda tersebut mempunyai wujud  yang berbeda-beda, dan dikelompokkan sebagai gas, cair dan padat. Setiap  kelompok mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat yang akan dipelajari dalam  bab ini. Diantaranya adalah susunan dan gerakan molekul penyusun zat.  Molekul-molekul wujud gas mempunyai susunan yang berjauhan dan setiap  molekul bebas bergerak. Cairan dan padatan mempunyai susunan molekul  yang berdekatan, dimana pada cairan, molekul masih bisa bergerak dengan  bebas, sementara molekul pada padatan tidak bebas bergerak atau tetap  pada posisinya.
Contoh : 
Air mempunyai wujud cair pada suhu ruang,  akan berubah wujudnya menjadi padat apabila didinginkan, dan menjadi gas  apabila dipanaskan. Ini merupakan perubahan fisika karena tidak  menghasilkan materi dengan sifat yang baru.
Susunan molekul: (a) gas, (b) cair, dan (c) padat, serta perubahan wujudnya
Keadaan Gas
Ciri-ciri gas :
- Gas mempunyai susunan molekul yang berjauhan, kerapatan rendah/tidak memiliki volume dan bentuk tetap/selalu bergerak dengan kecepatan tinggi.
- Campuran gas selalu uniform (serba sama).
- Gaya tarik-menarik antar partikel dapat diabaikan.
- Laju suatu partikel selalu berubah-ubah tapi laju rata-rata partikel-partikel gas pada suhu tertentu adalah konstan.
- Gas dapat dimampatkan.
- Gas dapat dalam bentuk atom tunggal seperti golongan gas mulia (He, Ar, Xe), diatomic (H2, O2, F2), dan senyawa (NO, CO2, H2S).
Bentuk gas: tunggal, diatomik, dan senyawa
Udara
Susunan  udara baru diketahui pada akhir abad ke-18 sewaktu Lavoisier, Priestly,  dan lainnya menunjukkan bahwa udara terutama terdiri atas dua zat :  oksigen dan nitrogen.
Oksigen dicirikan  oleh kemampuannya mendukung kehidupan. Hal ini dikenali jika suatu  volume oksigen habis (dengan membakar lilin pada tempat tertutup,  misalnya), dan nitrogen yang tersisa tidak lagi dapat mempertahankan  hewan hidup. Lebih dari 100 tahun berlalu sebelum udara direanalisis  secara cermat, yang menunjukkan bahwa oksigen dan nitrogen hanya  menyusun 99% dari volume total, dan sebagian besar dari 1% sisanya  adalah gas baru yang disebut “argon”. Gas mulia lainnya (helium, neon,  krypton, dan xenon) ada di udara dalam jumlah yang jauh lebih kecil.
Ada beberapa jenis gas lain yang dijumpai pada permukaan bumi. Metana (CH4)  dihasilkan lewat proses bakteri, terutama di daerah rawa. Metana  merupakan penyusun penting dalam deposit gas alam yang terbentuk selama  jutaan tahun lewat pelapukan materi tumbuhan di bawah permukaan bumi.  Gas dapat juga terbentuk dari reaksi kimia.
Tabel Komposisi Udara
Hukum-hukum Gas
Empat variabel yang menggambarkan keadaan gas:
- Tekanan (P)
- Volume (V)
- Temperatur (T)
- Jumlah mol gas, mol (n)
Hukum-hukum Gas 
Boyle, Charles dan Gay-Lussac, Amonton, Avogadro, Dalton, Gas ideal, Kinetika, Gas Nyata.
Hukum Boyle
Hubungan tersebut dikenal sebagai Hukum Boyle, secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
Persamaan diatas berlaku untuk gas-gas yang bersifat ideal.
Contoh :
Silinder panjang pada pompa sepeda mempunyai volume 1131 cm3 dan diisi dengan udara pada tekanan 1,02 atm. Katup keluar ditutup dan tangkai pompa didorong sampai volume udara 517 cm3. Hitunglah tekanan di dalam pompa.
Kurva hubungan antara P – V dan 1/P – V
Penyelesaian :
Perhatikan  bahwa suhu dan jumlah gas tidak dinyatakan pada soal ini, jadi nilainya  22,414 L atm tidak dapat digunakan untuk tetapan C. bagaimanapun, yang  diperlukan adalah pengandaian bahwa suhu tidak berubah sewaktu tangkai  pompa didorong. Jika P1 dan P2 merupakan tekanan awal dan akhir, dan V1 mdan V2 adalah volume awal dan akhir, maka:
P1.V1 = P2.V2 
Sebab suhu dan jumlah udara dalam pompa tidak berubah. Substitusi menghasilkan :
(1,02atm)(1131cm3)=P2(517cm3) Sehingga P2 dapat diselesaikan:
P2 = 2,23 atm
Hukum Charles
Hubungan  di atas ditemukan oleh Charles (Gambar 1.12) pada tahun 1787 dan  dikenal sebagai Hukum Charles. Secara grafik, hukum Charles dapat  digambarkan seperti pada gambar di bawah. Terlihat bahwa apabila  garis-garis grafik diekstrapolasikan hingga memotong sumbu X (suhu),  maka garis-garis grafik tersebut akan memotong di satu titik yang sama  yaitu – 273,15 °C. Titik ini dikenal sebagai suhu nol absolute yang  nantinya dijadikan sebagai skala Kelvin. Hubungan antara Celcius dengan  skala Kelvin adalah:
K = °C + 273,15
K = suhu absolut
°C = suhu dalam derajat Celcius
Sama hal-nya dengan hukum Boyle, hukum Charles juga berlaku untuk gas ideal.
Contoh :
Seorang  ilmuan yang mempelajari sifat hidrogen pada suhu rendah mengambil  volume 2,50 liter hidrogen pada tekanan atmosfer dan suhu 25,00 °C dan  mendinginkan gas itu pada tekanan tetap sampai – 200,00 °C. Perkirakan  besar volume hidrogen!
Penyelesaian :
Langkah pertama untuk mengkonversikan suhu ke Kelvin:
Hukum Avogadro
Hukum Avogadro dapat dinyatakan sebagai berikut:
V ≈ n
(V/n = konstan)
n = jumlah mol gas
Satu  mol didefinisikan sebagai massa dari suatu senyawa/zat yang mengandung  atom atau molekul sebanyak atom yang terdapat pada dua belas gram  karbon(12C). Satu mol dari suatu zat mengandung 6,023 x Bilangan Avogadro.
 
izin save and reshare materinya kakak :
ReplyDeleteterima kasih, sangat membantu.