A.   MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SECARA UMUM
Ø  Pengertian motivasi
            Motivasi merupakan sebuah konsep yang sangat sulit diselidiki secara langsung, karena motivasi merupakan  konstruksi hipotesis. Motif hanya dapat disimpulkan  berdasarkan tingkah laku, tetapi motivasi dan pelaksanaan juga tidak sinonim. Pelaksanaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu keahlian, kecakapan dan kondisi-kondisi yang berlaku. Melihat motivasi seperti melihat kaledoskop kombinasi tanpa batas. Kita menekankan butir-butir tentang kompleksitas motivasi ini, karena harus dipadukan kedalam teori apapun tentang motivasi kerja yang memiliki nilai praktis bagi lingkungan profesi keperawatan  (Donoqhue Puline, 1990).
                Motivasi menurut Ngalim Purwanto (2000:60) adalah bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
            Motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan terutama dalam berperilaku (Sbortell & Kaluzny, 1994:59)
            Dari berbagai macam definisi motivasi, Stanford (1970), ada tiga point penting dalam pengertian motivasi yaitu hubungan antara kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan muncul karena adanya sesuatu yang kurang dirasakan oleh seseorang, baik fisologis maupun psikologis. Dorongan merupakan arahan untuk memenuhi kebituhan tadi, sedangkan tujuan adalah akhir dari satu siklus motivasi (Luthans, 1988:184).
Ø  Bentuk-bentuk motivasi
a.    Motivasi instrinsik
            Motivasi intrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b.    Motivasi ekstrinsik
            Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan suatu bentuk motivasi yang berasal dari luar, misalnya orang lain. Motivasi ekstrinsik selalu berpangkal pada suatu kebutuhan yang dihayati oleh individu sendiri, walaupun individu lain mungkin memegang peranan dalam menimbulkan motivasi tersebut.
c.    Motivasi terdesak
            motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan munculnya serentak serta menghentak dan cepat sekali munculnya pada perilaku aktivitas seseorang.
Ø  Proses terjadinya motivasi
            Motivasi itu ada atau terjadi karena adanya kebutuhan seseorang yang harus segera dipenuhi untuk segera beraktivitas segera mencapai tujuan.Motivasi sebagai motor penggerak maka bahan bakarnya adalah kebutuhan atau need.
Ø  Teori-teori motivasi
a.    Teori hierarki kebutuhan ( Abraham Maslow )
Menyatakan bahwa motivasi menusia bergantung pada pemenuhan susunan hierarkis kebutuhan. Kebutuhan itu menentukan cara bagaimana orang bertingkah laku dan motivasi diri mereka sendiri. Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi sebelum bergerak ke arah kebutuhan yang lebih tinggi. Ketika masing-masing kebutuhan dipenuhi, kebutuhan selanjutnya dalam hierarki itu segera timbul. Maslow mencatat lima kategori utama yang dimulai dari kebutuhan tingkat terendah.  
 Kebutuhan dasar adalah memenuhi dorongan-dorongan biologis, tingkat kedua mengembangkan kebutuhan untuk bebas dari ancaman fisik dan psikologis. Tingkat ketiga menampung kebutuhan-kebutuhan dicintai dan diterima oleh orang lain. Secara berurutan, ketiga tingkatan yang pertama termasuk kelompok A dan dipandang sebagai kebutuhan akan ketenangan. Maslow percaya bahwa jika kebutuhan-kebutuhan ini  tidak dipenuhi, maka seseorang akan gagal berkembang menjadi orang yang sehat  baik secara jasmani maupun rohani. Kelompok B merupakan dua tingkatan yang terakhir, yaitu penghargaan dan realisasi diri yang dikenal  sebagai kebutuhan pertumbuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi jika seseorang ingin menumbuhkan dan mengembangkan potensi mereka sepenuhnya.
b.    Teori motivasi hygiene ( Frederick Herzberg )
     Membedakan dua kategori imbalan, yang dapat menghubungkan dengan hierarki kebutuhan Maslow. Pertama, imbalan yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan tingkat yang lebih rendah, seperti pembayaran dan kondiai-kondiai yang berlaku sebagai bagian dari faktor Higiena. Kekurangan apapun, imbalan akan menciptakan ketidakpuasan, tetapi profesi yang memadai harus mendorong motivasi untuk melakukan  pekerjaan yang lebih baik atau kepuasan kerja. Kepuasan dari ketidakpuasan terhadap pekerjaan menurut Herzberg adalah unsur yang sama sekali pisah.
            Imbalan seperti prestasi, tanggung jawab, kesadaran dan kerja yang menarik, dialamatkan pada kebutuhan-kebutuhan Maslow yang lebih tinggi. Dipandang membentuk bagian dari faktor yang mendorong. Menurut Herzberg, imbalan-imbalan seperti itu dapat membangkitkan komitmen untuk melakukan pekerjaan secara lebih baik, termasuk menciptakan kepuasan kerja. Hubungan seseorang dengan pekerjaannya itu merupakan sesuatu yang mendasar dan sikap orang tersebut terhadap pekerjaannya dapat menentukan kesuksesannya atau kegagalannya
c.    Teori persamaan ( Stacy Adams )
terdiri dari 4 variabel yaitu Self Inside, Self Outside, Other Inside dan Other Outside yang menyatakan bahwa para pekerja terdorong untuk memantau dan menjaga tingkat kebebasan atau keadilan hubungan antara mereka dengan pekerja lain, dan mengubah ketidakbebasan atau ketidakadilan.
Teori ini beranggapan bahwa pekerja membuat perbandingan sosial antara diri mereka dengan lainnya dalam dua bidang yaitu pertama hasil akhir merupakan apa yang mereka yakini orang lain dan diri mereka sendiri terima dari pekerjaan mereka (upah, keuntungan, tambahan dan prestasi). Kedua Input merupakan apa yang mereka yakini orang lain dan dari mereka sendiri sumbangan pada pekerjaan mereka (jumlah waktu untuk bekerja, usaha-usaha yang dilakukan dan berbagai kualifikasi).
Teori ini menunjukkan bahwa ketidaksamaan tidak hanya mendorong para pekerja untuk menghindara situasi ketidakadilan, tetapi memperhatikan terhadap persamaan juga mendorong beberapa manager untuk berusaha menciptakan hubungan yang sebanding antara mereka sendiri dengan karyawan lainnya (Hasibuan, 1996).
d.    Teori harapan ( victor H. Vroom )
kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang ia inginkan  dan butuhkan dari hasil pekerjaan itu. Berapa besar ia yakin perusahaannya akan memberikan pemuasan bagi keinginannya sebagai imbalan atas usaha yang dilakukannya itu. Bila keyakinan yang diharapkan cukup besar untuk memperoleh kepuasannya maka ia  akan bekerja keras pula dan sebaliknya (Hasibuan, 1996).
Teori harapan itu  didasarkan atas:
a)         Harapan (Expectancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena perilaku. Harapan nol menunjukkan bahwa tidak ada kemungkinan sesuatu hasil akan muncul sesudah prilaku atau tindakan tertentu dilakukan. Harapan ini dinyatakan dalam kemungkinan (Probabilitas).
b)         Nilai (Valence) adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai atau martabat tertentu (daya atau nilai motivasi) bagi setiap individu yang bersangkutan. Suatu hasil mempunyai valensi positif apabila disiplin dan lebih disegani, tetapi sebaliknya mempunyai valensi negatif jika tidak disiplin dan tidak disegani. Suatu hasil mempunyai nilai (valensi) nol, jika orang acuh tak acuh untuk mendapatkannya.
c)          Pertautan (instrumentality) adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua. Victor Vroom mengemukakan bahwa pertautan dapat mempunyai nilai yang berkisar nol dan minus satu. Hasil valensi minus satu (-1) menunjukkan persepsi bahwa tercapainya tingkat kedua adalah pasti tanpa hasil tingkat pertama. Dan tidak mungkin timbul dengan tercapainya hasil tingkat pertama (+1) menunjukkan bahawa hasil tingkat pertama itu perlu dan sudah cukup untuk menimbulkan hasil tingkat kedua, karena hal ini menggambarkan suatu gabungan (asosiasi) maka instrumentality dapat dipikirkan sebagai pertautan (korelasi).
d)          Motivasi adalah menilai besarnya dan arahnya semua kekuatan yang mempengaruhi perilaku individu. Tindakan yang didorong oleh kekuatan yang paling besar adalah tindakan yang paling mungkin dilakukan.
e)         Ability (kemampuan) adalah menunjukkan potensi orang untuk melaksanakan pekerjaan. Kemampuan ini mungkin dimanfaatkan sepenuhnya atau mungkin juga tidak. Kemampuan ini berhubungan erat dengan  daya pikir dan daya fisik yang dimiliki seseorang untuk melaksanakan pekerjaan.
e.    Teori evaluasi kognitif
Teori ini menyatakan bahwa jika penghargaan ekstrinsik itu diberikan kepada seseorang untuk prestasi kerja sangat menarik buat dirinya, maka akan menyebabkan turunnya ketertarikan intrinsik terhadap pekerjaan tersebut. Kepuasan seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik.
f.     Teori penguatan
Teori ini menyatakan bahwa jika penghargaan ekstrinsik itu diberikan kepada seseorang untuk prestasi kerja sangat menarik buat dirinya, maka akan menyebabkan turunnya ketertarikan intrinsik terhadap pekerjaan tersebut. Kepuasan seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik.
g.    Teori keadilan
Teori ini menyatakan pentingnya menumbuhkan persepsi dikalangan bawahan bahwa mereka diperlukan secara adil dalam kehidupan organisasionalnya dibandingkan dengan perlakuan terhadap orang lain, perlakuan berdasarkan sistem yang berlaku dan dibandingkan dengan persepsi bawahan yang bersangkutan sendiri tentang keadilan. (Siagian, 2004)
Ø  Factor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Faktor Ekstern
·        Lingkungan kerja
·        Pemimpin dan kepemimpinannya
·        Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
·        Dorongan atau bimbingan atasan
2. Faktor Intern
·        Pembawaan individu
·        Tingkat pendidikan
·        Pengalaman masa lampau
·        Keinginan atau harapan masa depan.

Sumber lain mengungkapkan, bahwa didalam motivasi itu terdapat suatu rangkaian interaksi antar berbagai faktor. Berbagai faktor yang dimaksud meliputi :

a)      Individu dengan segala unsur-unsurnya : kemampuan dan ketrampilan, kebiasaan, sikap dan sistem nilai yang dianut, pengalaman traumatis, latar belakang kehidupan sosial budaya, tingkat kedewasaan, dsb.
b).  Situasi dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai rangsangan: persepsi individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam keja itu sendiri, persepsi bagaimana kecakapannya terhadap kerja, kemungkinan timbulnya perasaan cemas, perasaan bahagia yang disebabkan oleh pekerjaan.
c)      Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu terhadap pelaksanaan pekerjaannya.
d)      Pengaruh yang datang dari berbagai pihak : pengaruh dari sesama rekan, kehidupan kelompok maupun tuntutan atau keinginan kepentingan keluarga, pengaruh dari berbagai hubungan di luar pekerjaan
e)      Reaksi yang timbul terhadap pengaruh individu
f)        Perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu
g)      Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan tujuan
Ø  cara meningkatkan motivasi
a.    Dengan teknik verbal
b.    Teknik tingkah laku
c.    Teknik intensif dengan cara mengambil kaidah yang ada
d.   Supertisi
e.    Citra atau image
Ø  Area Motivasi
Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks, dan pencapaian.[10] Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal[10]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " "

Post a Comment